Friday, 26 April 2013

JARENE MBOK BUYUT


Tanda zaman angkoro murko

 kereta tanpa kuda, pulau jawa banjir besi, Sungai kehilangan mata air. Pasar kehilangan suara. gunung  dihancurkan, lembah dirusak, larangan dilanggar, buyut diubah/dilupakan, manusia bermegah-megahan dalam mendirikan masjid dan Serta merta tidak ada jamaahnya, zolim kepada  sodara2nya, beramal ke orang lain, berbicara silaturrahmi setelah melakukan kezoliman dan bersilaturahmi kepada orang lain atau kepada orang belum di kenal.

Banyak orang beribadah kepada Allah untuk tujuan  uang, kedudukan/jabatan dan wanita, Pemuka/tokoh  dihormati bukan karena budi dan kebaikan tetapi kerana takut akan kejahatannya dan hartanya, Banyak wanita yang berpakaian tetapi hakikatnya telanjang,
 Kekayaan umum dikuasai segelintir orang tanpa kebenaran dan kejujuran, penuh kebanggaan kakayaan akan cepat di raihnya tanpa proses kebaikan, kekayaan diraih dengan tipu daya,dan saling zolim menzolimi.sehingga timbul rasa sombong yang akan melahirkan penjilat dan pencari muka,dan pemuja pemuja, sehingga diantara mereka terjadi iri dan dengki,iri dan dengki dari segi negatif dan iri dan dengki dari segi positif akan menumbuhkan rasa semangat dalam mencari harta,yang akan memperbudak dirinya,sehingga Slogan ‘waktu adalah uang atau pusing karena nggak ada uang dan ada yg berpendapat tanpa uang maka ibadah kepada ALLAH kurang maksimal” telah demikian mendarah daging dalam hidup mayoritas manusia serta menjadi prinsip yang mengiringi aktivitas mereka. berbagai macam cara pun akan ditempuh manusia untuk mengejar apa yang dinamakan dengan uang. “Gunung kan kudaki, lautan kan kuseberangi. Lembah akan kulalui, bahkan mati akan kuhadapi,” kata mereka. Mereka ngalap berkah kepada kiyai yg di percayakan untuk mendapatkan penghasilan dan jalan hidup yang beruntung.
Banyak orang egois, tanda dirinya sombong dan melahirkan ketidak jujuran
Akan terdapat banyak  anak di luar nikah dan anak – anak dari tuannya,akan banyak pria menjadi wanita sebagai ngurus rumah tangga,banyak wanita menjadi pria sebagai pencari nafkah,banyak maksiat terjadi di tempat mereka bekerja,karena yang bekerja sudah bercampur dengan pria dan wanita.tidak dibedakan mana pekerjaan pria dan mana pekerjaan wanita.
Banyak orang berlomba lomba menjadi kekasih Allah bukan hamba Allah,tanpa ada usaha untuk berbicara dengan hati hati,bersikap dengan hati hati,bertindak dengan hati hati, ini akibat dari kesombongan karena merasa berpikiran positif tanpa ada kewaspadaan dan kehati hatian.
Banyak orang naik haji dan sedekah tujuannya biar dapat rezeki atau ditambah rezekinya.
Alam yang hijau dan subur Serta banyak gemericik air sungai jadi kering dan tandus,airnya surut,..alam yang berpadang pasir jadi megah dan hijau disertai banyak sungai.
Banyak orang lupa dengan yang namanya moral, moral suatu akal pikiran yg selalu ada dlm diri setiap manusia sehingga setiap perbuatannya sebelum dan sesudah selalu teringat dari teringatannya akan terjadi diskusi hati,dari diskusi hati akan terjadi kesimpulan baik dan tdk baik. salah dan benar.malu dan nggak malu.wajar dan tdk wajar.khianat dan tdk khianat.pantas dan kurang pantas.menyakiti atau menyenangkan hati.tega dan tdk tega.tegas dan kurang tegas.jujur dan  bohong.curang dan tdk curang.zolim dan tdk zolim.dan seterusnya dimana ada diskusi positif dan negatif dalam setiap waktunya.sehingga diskusi tsb tdk mungkin hilang dalam ingatannya dan selama masih bernafas.

No comments:

Post a Comment